Wapres Gibran Kunjungi Pekanbaru: Dorong Pendidikan Gratis dan Pantau Penyaluran BSU
Kabarsuarakyat - Suasana di Pekanbaru hari ini terasa lebih semarak saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendarat di ibu kota Provinsi Riau ini. Kunjungan kerja pertamanya ke wilayah Sumatera ini bukan sekadar formalitas, tapi jadi momen penting untuk mendorong program pendidikan gratis dan memastikan bantuan subsidi upah (BSU) benar-benar sampai ke tangan masyarakat yang membutuhkan. Di tengah cuaca cerah yang menyambutnya, Gibran langsung turun ke lapangan, bertemu warga, dan bicara soal masa depan Riau yang lebih cerah.
Bayangkan saja, pagi tadi, di sebuah sekolah negeri di pinggiran Pekanbaru, ratusan siswa dan guru menyambut Gibran dengan sorak sorai. Wakil presiden yang dikenal dekat dengan anak muda ini tak ragu bergabung dalam sesi diskusi sederhana. "Pendidikan itu hak semua anak Indonesia, bukan privilege segelintir orang," kata Gibran di depan para pelajar. Dia menekankan program "Sekolah Rakyat" yang sedang digodok pemerintah, di mana biaya sekolah dari SD hingga SMA bakal ditanggung negara sepenuhnya. Ini bukan janji kosong, tapi langkah nyata untuk mengurangi angka putus sekolah di daerah seperti Riau, yang sering terkendala biaya hidup tinggi akibat inflasi dan dampak kebakaran hutan.
Gibran tak berhenti di situ. Dia melanjutkan agenda dengan memantau langsung penyaluran BSU di salah satu pusat distribusi di Pekanbaru. BSU, yang merupakan bantuan tunai untuk pekerja berpenghasilan rendah, tahun ini difokuskan pada korban dampak ekonomi pasca-pandemi dan musim kemarau panjang. "Saya ingin pastikan bantuan ini tepat sasaran, tanpa potongan apapun," tegasnya saat berbincang dengan para penerima. Beberapa warga yang ditemui, seperti Pak Ahmad, seorang buruh harian, bilang senang karena prosesnya sekarang lebih transparan berkat sistem digital yang diterapkan. "Dulu susah, sekarang langsung masuk rekening, Pak Wapres," cerita Pak Ahmad dengan senyum lebar.
Kunjungan ini juga menyentuh isu lingkungan yang krusial bagi Riau: pencegahan karhutla atau kebakaran hutan dan lahan. Gibran bertemu dengan tim pemadam kebakaran setempat dan menjanjikan dukungan lebih besar dari pusat, termasuk alat pemantauan modern dan pelatihan untuk masyarakat. "Riau punya potensi ekonomi luar biasa dari sawit dan kehutanan, tapi kita harus jaga agar tak rusak karena api," ujarnya. Ini jadi pengingat bahwa pembangunan tak bisa lepas dari kelestarian alam, apalagi di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata.
Secara keseluruhan, kunjungan Gibran hari ini seperti angin segar bagi warga Pekanbaru. Bukan hanya karena janji-janji, tapi karena dia terlihat benar-benar mendengar keluhan langsung dari lapangan. Para pemimpin daerah, termasuk Gubernur Riau, ikut mendampingi dan berharap ini jadi awal kolaborasi lebih erat antara pusat dan daerah. Bagi masyarakat, harapannya sederhana: pendidikan lebih mudah dijangkau, ekonomi lebih stabil, dan Riau lebih hijau.
Kunjungan ini dijadwalkan berlanjut besok dengan agenda di daerah lain di Riau, tapi hari ini sudah cukup membekas. Gibran pulang dengan catatan panjang, dan warga Pekanbaru pulang dengan harapan baru. Semoga ini bukan kunjungan terakhir, tapi awal dari perubahan nyata.
.webp)