Diberdayakan oleh Blogger
Sports Liputan Lengkap

Laporkan Penyalahgunaan

Food Liputan Lengkap
Travel Liputan Lengkap
News Liputan Lengkap
Food Liputan Lengkap
Travel Liputan Lengkap
News
Sports
Food
Travel
Sports Liputan Lengkap
News Liputan Lengkap

Cari Blog Ini

  • November 202513
  • Oktober 202544
  • September 202554
  • Agustus 202593
  • Juli 202555

Mengenai Saya

Foto saya
Refnaldi Kurniawan
Front-end web developer at Kabar Riau
Lihat profil lengkapku

KabarSuaRakyat

  • Business
  • _Strategy
  • _Economy
  • _Finance
  • _Retail
  • _Advertising
  • _Careers
  • _Media
  • _Real Estate
  • Tech
  • _AI
  • _Enterprise
  • _Transportation
  • _Startups
  • _Innovation
  • Markets
  • _Stocks
  • _Crypto
  • _Currencies
  • Lifestyle
  • _Entertainment
  • _Culture
  • _Travel
  • _Food
  • _Health
  • _Parenting
  • Politics
  • _Military & Defense
  • _Law
  • _Education
  • Reviews
  • _Tech
  • Video
  • _Big Business
  • _Food Wars
  • News
  • _Football
  • _Otomotif
  • Beranda
  • Economy
  • Entertainment
  • Media
  • Military & Defense
  • News
  • Travel

WASPADA! BMKG: Cuaca Ekstrem Agustus Ancam Petani, Wisatawan & Maskapai - Kerugian Mencapai Triliunan

Oleh Refnaldi Kurniawan
Agustus 12, 2025

Kabarsuarakyat - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda berbagai wilayah Indonesia sepanjang Agustus 2025. Fenomena alam ini diprediksikan akan memberikan dampak serius bagi sektor pertanian, pariwisata, hingga industri penerbangan dengan estimasi kerugian yang bisa mencapai triliunan rupiah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8), menyampaikan bahwa anomali cuaca yang terjadi saat ini dipicu oleh kombinasi faktor La Nina lemah dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif yang sedang berkembang di wilayah Samudra Hindia.

"Kondisi atmosfer saat ini menunjukkan pola yang tidak biasa. Kami mencatat adanya peningkatan aktivitas konvektif di beberapa wilayah yang berpotensi memicu cuaca ekstrem dalam bentuk hujan lebat, angin kencang, hingga gelombang tinggi," ungkap Guswanto.

Sektor Pertanian Terancam Kerugian Masif

Peringatan BMKG ini datang di tengah musim kemarau yang seharusnya menjadi periode panen raya bagi para petani di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Asosiasi Petani Indonesia (API) memperkirakan kerugian bisa mencapai Rp 15 trilun jika cuaca ekstrem benar-benar terjadi dalam skala masif.

Ketua Umum API, Raden Suharto, mengatakan bahwa ribuan hektare sawah siap panen di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat kini terancam gagal panen akibat prediksi hujan lebat dan angin kencang yang bisa merusak tanaman padi yang sudah menguning.

"Ini bukan main-main. Petani sudah mengeluarkan modal puluhan juta per hektare selama 4 bulan terakhir. Kalau panen gagal, bukan hanya petani yang rugi, tapi stok beras nasional juga bisa terganggu," tegas Suharto.

Data dari Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa sekitar 2,3 juta hektare sawah di seluruh Indonesia sedang dalam fase menjelang panen. Jika 30 persen saja yang terdampak cuaca ekstrem, potensi kerugian bisa mencapai Rp 8,7 trilun.

Sementara itu, komoditas hortikultura seperti cabai, tomat, dan bawang merah yang sedang dalam masa tanam juga diprediksi akan terkena imbasnya. Hal ini berpotensi memicu lonjakan harga kebutuhan pokok di pasaran.

Industri Pariwisata Mulai Khawatir

Bulan Agustus yang identik dengan musim liburan sekolah dan libur panjang kemerdekaan kini menjadi momok bagi pelaku industri pariwisata. Asosiasi Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat bahwa tingkat okupansi hotel di destinasi wisata populer seperti Bali, Lombok, Yogyakarta, dan Bandung sudah mencapai 85 persen untuk periode pertengahan hingga akhir Agustus.

Ketua PHRI Pusat, Maulana Yusran, mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi pembatalan massal jika cuaca ekstrem benar-benar terjadi.

"Kami sudah koordinasi dengan BMKG untuk mendapat update real time. Yang kami khawatirkan adalah efek domino dari pembatalan. Ini bukan hanya soal hotel, tapi seluruh rantai bisnis pariwisata mulai dari guide, sopir, pedagang souvenir, hingga warung makan," jelas Yusran.

Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional mencapai 4,8 persen atau setara Rp 280 trilun per tahun. Jika terjadi gangguan signifikan selama peak season Agustus, kerugian bisa mencapai Rp 25 trilun.

Destinasi wisata pantai seperti Bali, Lombok, dan Kepulauan Seribu menjadi yang paling rentan mengingat peringatan BMKG terkait gelombang tinggi hingga 4 meter di perairan selatan Jawa dan Bali.

Maskapai Penerbangan Siaga Satu

Industri penerbangan Indonesia kini memasuki mode siaga satu menghadapi prediksi cuaca ekstrem. Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (APNI) melaporkan bahwa pada Agustus 2025, trafik penerbangan domestik meningkat 150 persen dibanding bulan biasa.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan berbagai skenario contingency plan untuk mengantisipasi gangguan operasional.

"Kami sudah koordinasi intensif dengan AirNav Indonesia dan otoritas bandara. Tim meteorologi kami juga standby 24 jam untuk monitoring kondisi cuaca di seluruh rute penerbangan," kata Irfan.

Lion Air Group yang menguasai 50 persen pangsa pasar domestik juga mengaku sudah menyiapkan aircraft cadangan dan memperpanjang jam operasional ground handling untuk mengantisipasi delay dan diversion.

"Pengalaman menghadapi cuaca buruk tahun-tahun sebelumnya mengajarkan kami untuk selalu siap dengan plan B, C, bahkan D. Yang penting keselamatan penumpang nomor satu," ungkap Corporate Communications Director Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto, memastikan bahwa seluruh bandara sudah dalam status siaga dan dilengkapi peralatan weather monitoring terkini.

Antisipasi Pemerintah dan Stakeholder

Menghadapi ancaman cuaca ekstrem ini, berbagai kementerian dan lembaga terkait sudah mulai berkoordinasi menyiapkan langkah antisipasi. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sudah menginstruksikan seluruh Dinas Pertanian daerah untuk menyiapkan pompa air dan alat pengering portabel.

"Kami juga sudah siapkan benih cadangan dan pupuk untuk replanting jika memang terjadi gagal panen dalam skala besar," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga sudah mengaktifkan posko siaga di 15 provinsi yang diprediksi akan terdampak cuaca ekstrem. Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, memastikan bahwa logistik bantuan dan tim SAR sudah disiapkan.

Sementara itu, PLN sudah menyiapkan genset mobile dan extra fogging untuk mengantisipasi gangguan pasokan listrik akibat pohon tumbang dan sambaran petir.

Himbauan dan Tips Menghadapi Cuaca Ekstrem

BMKG menghimbau seluruh masyarakat, terutama yang berencana bepergian selama Agustus, untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi Info BMKG atau website resmi bmkg.go.id.

"Jangan abaikan warning yang kami keluarkan. Cuaca ekstrem bisa berubah dalam hitungan jam, jadi selalu update informasi terkini," tegas Guswanto.

Untuk para petani, BMKG menyarankan untuk mempercepat panen jika tanaman sudah 90 persen matang dan menyiapkan terpal atau gudang penyimpanan yang aman.

Bagi wisatawan, disarankan untuk memiliki travel insurance dan selalu koordinasi dengan hotel atau tour operator terkait kemungkinan perubahan itinerary.

Sedangkan untuk penumpang pesawat, diimbau untuk datang lebih awal ke bandara mengingat kemungkinan delay yang tinggi dan selalu cek status penerbangan melalui aplikasi maskapai.

Outlook Jangka Menengah

Melihat pola cuaca global saat ini, BMKG memperkirakan kondisi tidak stabil ini akan berlangsung hingga pertengahan September 2025. Namun, intensitas cuaca ekstrem diprediksi akan mencapai puncaknya pada minggu ketiga dan keempat Agustus.

"Kami berharap dengan early warning ini, seluruh stakeholder bisa melakukan mitigasi yang tepat sehingga dampak negatifnya bisa diminimalkan," pungkas Guswanto.

Cuaca ekstrem memang fenomena alam yang tidak bisa dihindari, namun dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antar semua pihak, Indonesia diharapkan bisa melewati periode kritis ini dengan kerugian minimal

Tags:
  • Economy
  • Entertainment
  • Media
  • Military & Defense
  • News
  • Travel
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Refnaldi Kurniawan
Refnaldi Kurniawan
Front-end web developer at Kabar Riau
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan lebih banyak
1 komentar
Batal
Comment Author Avatar
Redaksi
12 Agustus 2025 pukul 17.33
Terimakasih atas informasinya
Balas
Most popular
  • Heboh Pencopotan Kepsek SMPN 1 Prabumulih: Tegur Anak Pejabat atau Rahasia Chat Mesum yang Terbongkar?

    September 16, 2025
    Heboh Pencopotan Kepsek SMPN 1 Prabumulih: Tegur Anak Pejabat atau Rahasia Chat Mesum yang Terbongkar?
  • Mayat Misterius di Pinggir Kali Jakbar: Warga Heboh Saat Antar Anak Sekolah, Polisi Selidiki Penyebab Kematian!

    November 01, 2025
    Mayat Misterius di Pinggir Kali Jakbar: Warga Heboh Saat Antar Anak Sekolah, Polisi Selidiki Penyebab Kematian!
  • Heboh Selebriti Onadio Leonardo & Istri Digulung Polisi Gegara Narkoba, Kronologi Penangkapan yang Bikin Gempar Jagat Hiburan Indonesia!

    Oktober 31, 2025
    Heboh Selebriti Onadio Leonardo & Istri Digulung Polisi Gegara Narkoba, Kronologi Penangkapan yang Bikin Gempar Jagat Hiburan Indonesia!
  • Darurat Scam Online: Rp49 Triliun Raib dalam Setahun, 2 dari 3 Orang Indonesia Jadi Korban Penipuan Digital!

    November 06, 2025
    Darurat Scam Online: Rp49 Triliun Raib dalam Setahun, 2 dari 3 Orang Indonesia Jadi Korban Penipuan Digital!
  • Asmara Gelap & Dosa Bertubi: Dosen Cantik 37 Tahun Tewas di Tangan Oknum Polisi Muda di Jambi

    November 04, 2025
    Asmara Gelap & Dosa Bertubi: Dosen Cantik 37 Tahun Tewas di Tangan Oknum Polisi Muda di Jambi
Most popular tags
  • AI
  • Business
  • Crypto
  • Culture
  • Currencies
  • Economy
  • Enterprise
  • Entertainment
  • Film
  • Finance
  • Football
  • Health
  • Innovation
  • Lifestyle
  • Markets
  • Media
  • Military & Defense
  • News
  • Otomotif
  • Politics
  • Reviews
  • Startups
  • Stocks
  • Tech
  • Travel
Product Image
Rp106.607
KAMB setelan baju joging olahraga pria/celana badminton
Tiktok
Product Image
Rp128.392
Tas Ransel Pria Wanita Original HAOSHUAI
Tiktok
Product Image
Rp82.708
JAS HUJAN MODEL HOODIE TANPA ZIPER DEWASA PRIA WANITA
Tiktok
Product Image
Rp142.000
Malibu Long Pants Cotton Twill Stretched
Tiktok
Product Image
Rp146.300
Tamp-X Jaket Pria Corduroy Boxy Casual Jaket Korea Keren
Tiktok
Product Image
Rp144.992
celana jeans pria baggy pants straight panjang cowok casual
Tiktok
KabarSuaRakyat
Company
  • About Us
  • Advertise With Us
  • Contact Us
Legal & Privacy
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
News
  • Markets
  • Economics
  • Technology
  • Politics
  • Football
Market Data
  • Stocks
  • Crypto
Copyright © 2025 KabarSuaRakyat