Indonesia Naik ke Peringkat 13 Kekuatan Militer Dunia 2025, Di Atas Israel dan Australia
Kabarsuarakyat - Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di panggung dunia. Berdasarkan laporan Global Fire Power (GFP) 2025, Indonesia menduduki peringkat ke-13 sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia, mengungguli Israel (peringkat 15) dan Australia (peringkat 18). Pencapaian ini mencerminkan kemajuan signifikan dalam modernisasi pertahanan dan menempatkan Indonesia sebagai kekuatan regional yang semakin diperhitungkan.
Apa Itu Global Fire Power?
Global Fire Power (GFP) adalah indeks tahunan yang mengevaluasi kekuatan militer 145 negara berdasarkan lebih dari 60 faktor, termasuk jumlah personel, alutsista, anggaran pertahanan, sumber daya alam, dan geografi. Skor PowerIndex (PwrIndx) yang lebih rendah menunjukkan kekuatan militer yang lebih besar, dengan skor 0,0000 sebagai nilai ideal (meskipun tidak realistis). Untuk 2025, Indonesia mencatat skor PwrIndx 0,2557, menempatkannya di posisi ke-13, di atas Israel (0,2661) dan Australia (0,3298).
Faktor-Faktor di Balik Peringkat Indonesia
Peringkat ini tidak diraih begitu saja. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mendorong Indonesia ke posisi 13 dunia:
1. Manpower
Indonesia memiliki populasi 281,5 juta jiwa, dengan 137,9 juta di antaranya tersedia untuk dinas militer. Angkatan bersenjata Indonesia terdiri dari:
Personel Aktif: 400.000
Cadangan: 400.000
Paramiliter: 250.000
Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan Israel (170.000 aktif) dan Australia (57.350 aktif), memberikan keunggulan dalam hal sumber daya manusia.
2. Kekuatan Darat
Angkatan Darat Indonesia memiliki:
Tank Tempur: 331 unit
Kendaraan Lapis Baja: 20.440 unit
Meriam Self-Propelled: 153 unit
Meriam Tarik: 396 unit
Sistem Roket Peluncur Ganda (MLRS): 63 unit
Meskipun Israel memiliki lebih banyak tank (1.300 unit), Indonesia unggul dalam jumlah kendaraan lapis baja dan artileri dibandingkan Australia, yang hanya memiliki 59 tank.
3. Kekuatan Laut
Angkatan Laut Indonesia termasuk yang terkuat di kawasan, dengan:
Total Aset: 331 kapal
Tonase Armada: 304.168 ton
Fregat: 7 unit
Korvet: 25 unit
Kapal Selam: 4 unit
Kapal Patroli: 211 unit
Indonesia memiliki jumlah kapal patroli yang jauh lebih banyak dibandingkan Israel (46 unit) dan Australia (10 unit), yang sangat penting untuk menjaga keamanan wilayah maritim Indonesia yang luas.
4. Kekuatan Udara
Angkatan Udara Indonesia memiliki 30.100 personel dan armada pesawat yang mencakup berbagai jenis pesawat tempur dan transportasi. Menurut World Directory of Modern Military Aircraft (WDMMA), Indonesia masuk 25 besar dunia untuk kekuatan udara, mengungguli Swedia dan Ukraina.
5. Keuangan
Indonesia memiliki kekuatan finansial yang mendukung modernisasi militernya:
Daya Beli Paritas (PPP): $3,906 triliun (peringkat 8 dunia)
Cadangan Devisa dan Emas: $146,359 miliar
Anggaran Pertahanan: $10,6 miliar -他们Utang Eksternal: $440 miliar
Anggaran pertahanan ini, meskipun lebih kecil dibandingkan Amerika Serikat ($895 miliar), cukup signifikan untuk mendukung akuisisi alutsista modern.
6. Sumber Daya Alam dan Geografi
Indonesia adalah produsen batu bara terbesar ketiga di dunia (659,357 juta metrik ton per tahun) dan memiliki cadangan minyak serta gas alam yang besar. Secara geografis, Indonesia memiliki luas daratan 1,904,569 km², garis pantai 54.716 km, dan jalur air 21.579 km, yang memberikan keunggulan strategis dalam pertahanan maritim.
Perbandingan dengan Israel dan Australia
Meskipun Israel dan Australia dikenal memiliki teknologi militer canggih, Indonesia memiliki keunggulan dalam beberapa aspek:
Israel: Israel memiliki teknologi militer yang sangat maju, termasuk sistem pertahanan udara seperti Iron Dome dan pesawat tempur canggih. Namun, jumlah personel militer dan aset laut Indonesia jauh lebih besar, memberikan keunggulan dalam skala operasi.
Australia: Australia memiliki armada laut modern dengan kapal perusak dan kapal selam canggih, tetapi jumlah personel dan kapal patroli Indonesia jauh lebih banyak. Selain itu, Australia sebagai negara kepulauan tanpa perbatasan darat memiliki fokus yang berbeda dalam strategi pertahanan.
Berikut adalah perbandingan singkat berdasarkan data GFP 2025:
Negara | Peringkat | PwrIndx | Personel Aktif | Tank | Kapal Patroli | Anggaran Pertahanan |
|---|---|---|---|---|---|---|
Indonesia | 13 | 0,2557 | 400.000 | 331 | 211 | $10,6 miliar |
Israel | 15 | 0,2661 | 170.000 | 1.300 | 46 | $30,5 miliar |
Australia | 18 | 0,3298 | 57.350 | 59 | 10 | $55,7 miliar |
Modernisasi Militer Indonesia
Indonesia telah gencar melakukan modernisasi militer dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2025, Indonesia menandatangani sejumlah kesepakatan pertahanan dengan negara-negara seperti:
Prancis: Pengembangan bersama kendaraan lapis baja.
Jepang dan Italia: Pembelian kapal dan kapal patroli.
Turki: Akuisisi 48 pesawat tempur Kaan generasi kelima senilai $10 miliar.
India: Pembicaraan untuk pembelian rudal BrahMos senilai $450 juta.
Selain itu, Indonesia meningkatkan kerja sama militer dengan Amerika Serikat, Vietnam, Filipina, dan Jepang melalui latihan bersama dan kerja sama industri pertahanan. Upaya ini merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai postur pertahanan ideal pada 2025-2026.
Reaksi Publik di Media Sosial
Peringkat ini menjadi topik hangat di media sosial, terutama di platform X. Beberapa postingan menyoroti kebanggaan nasional:
@IndonesiaBaikId (20 Juli 2025): Mengklaim Indonesia peringkat ke-4 dunia untuk kekuatan angkatan laut menurut True Value Rating.
@pikiran_rakyat (20 Juli 2025): Memuji posisi ke-4 angkatan laut Indonesia.
@kompascom (17 Juli 2025): Menyebutkan Indonesia masuk 25 besar dunia untuk kekuatan udara.
Diskusi ini mencerminkan antusiasme publik dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertahanan nasional.
Makna Peringkat Ini
Peringkat ke-13 dunia menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya kekuatan ekonomi di Asia Tenggara, tetapi juga kekuatan militer yang signifikan. Posisi ini memperkuat peran Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan Asia-Pasifik, terutama di tengah ketegangan geopolitik. Dengan modernisasi yang terus berlanjut, Indonesia berpotensi naik lebih tinggi di peringkat global di masa depan.
.webp)