Pernikahan Viral di Klaten Tawarkan Souvenir Sayuran Segar untuk Tamu
Kabarsuarakyat - Bayangkan saja, di tengah hiruk-pikuk pesta pernikahan yang biasanya penuh dengan souvenir mewah seperti kipas atau gelas cantik, ada pasangan di Klaten yang memilih cara unik: membagikan sayuran segar! Ya, pernikahan ini langsung meledak di media sosial sejak akhir pekan lalu, Juli 2025 ini. Ribuan netizen Indonesia ramai membahasnya, dari TikTok hingga Instagram, karena idenya yang segar, ramah lingkungan, dan super relatable di masa harga bahan pokok lagi naik-turun.
Ceritanya bermula dari pasangan muda asal Klaten, Jawa Tengah, bernama Rina dan Adi. Mereka menikah pada 20 Juli 2025 di sebuah desa kecil bernama Wonosari. Rina, seorang guru SD yang hobi berkebun, dan Adi, petani organik, memutuskan untuk membuat pesta mereka berbeda. "Kami ingin souvenir yang berguna, bukan cuma pajangan yang akhirnya dibuang," kata Rina saat diwawancarai oleh teman-temannya yang kemudian mengunggah video ke X (dulu Twitter). Alih-alih memberikan barang biasa, mereka membagikan tas kain berisi sayuran segar seperti kangkung, bayam, tomat, dan cabai yang dipetik langsung dari kebun Adi. Setiap tas dilengkapi catatan lucu: "Semoga rumah tangga kalian segar seperti sayur ini!"
Apa yang membuat ini viral? Semuanya dimulai dari unggahan seorang tamu undangan, seorang influencer lokal bernama @klatenkuliner, yang memposting video saat membuka souvenirnya. "Guys, ini souvenir pernikahan terbaik pernah! Bisa langsung masak tumis kangkung malam ini," tulisnya di caption. Video itu langsung dapat ribuan like dan share dalam hitungan jam. Tak lama, tagar #SouvenirSayurKlaten trending di X dan TikTok, dengan lebih dari 500 ribu views. Banyak yang komentar positif: "Ide brilian! Hemat, sehat, dan anti-mubazir," kata salah satu netizen. Ada juga yang bercanda, "Kalau souvenirnya sayur, undangannya harus bawa panci dong?"
Di balik keseruannya, ide ini punya makna dalam. Rina dan Adi ingin mempromosikan gaya hidup berkelanjutan. Klaten memang dikenal sebagai daerah pertanian subur, tapi akhir-akhir ini petani kesulitan karena cuaca ekstrem dan harga pupuk mahal. "Kami ingin tamu ingat bahwa makanan segar dari tanah kita itu berharga," jelas Adi. Mereka bahkan bekerja sama dengan kelompok tani lokal untuk menyiapkan sayuran itu, sehingga acara pernikahan mereka juga mendukung ekonomi desa. Total, ada sekitar 200 tamu yang pulang bawa tas sayur, dan semuanya organik tanpa pestisida.
Reaksi masyarakat luas banget. Beberapa wedding organizer di Jakarta dan Surabaya sudah mulai meniru idenya, katanya bisa jadi tren baru di 2025. "Ini menginspirasi banget, apalagi di era sadar lingkungan sekarang," ujar seorang planner pernikahan di Bandung. Tapi ada juga yang skeptis: "Bagus sih, tapi kalau hujan, sayurnya basah dong?" Namun, secara keseluruhan, netizen setuju bahwa ini langkah kreatif untuk mengurangi sampah plastik dari souvenir konvensional.
Pernikahan Rina dan Adi bukan cuma pesta biasa; ini jadi simbol bagaimana tradisi bisa beradaptasi dengan zaman. Siapa tahu, besok-besok souvenir pernikahan di Indonesia bakal lebih banyak yang edible alias bisa dimakan. Kalau kamu diundang ke acara seperti ini, apa yang bakal kamu lakukan dengan sayur gratismu? Langsung masak atau posting dulu di sosmed? Yang pasti, cerita ini mengingatkan kita bahwa hal sederhana bisa jadi luar biasa kalau dilakukan dengan hati. Selamat buat Rina dan Adi, semoga rumah tangga mereka selalu 'segar'!
