Viral Jukir Liar Palak Rp10 Ribu di Bundaran HI, Satpol PP Turun Tangan!
Kabarsuarakyat - Suasana ramai di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI) tiba-tiba berubah tegang kemarin sore, ketika seorang pengendara motor berinisial AR (28 tahun) menjadi korban pemalakan oleh juru parkir (jukir) liar. Dalam video amatir yang langsung menyebar seperti api di media sosial, terlihat AR dipaksa membayar Rp10.000 hanya untuk memarkir motornya sebentar di pinggir jalan. "Ini kan jalan umum, kok malah dimintai duit segitu?" keluh AR saat ditemui wartawan kami di lokasi kejadian.
Kejadian ini berawal sekitar pukul 16.00 WIB, saat AR hendak bertemu teman di kawasan Thamrin yang ikonik itu. Ia memarkir motornya di trotoar dekat patung Selamat Datang, tapi tiba-tiba didatangi seorang pria berpakaian lusuh yang mengaku sebagai "pengatur parkir". Dengan nada mengancam, si jukir meminta bayaran "standar" Rp10.000 per kendaraan, padahal tidak ada tanda resmi atau karcis parkir. AR sempat menolak, tapi pria itu malah menggebrak setang motornya sambil bilang, "Kalau nggak bayar, motor lu gue rusak!" Tak ingin ribut lebih lanjut, AR akhirnya membayar sambil merekam insiden itu dengan ponselnya.
Video berdurasi 45 detik itu langsung diunggah AR ke akun TikTok-nya, dan dalam hitungan jam saja, sudah ditonton lebih dari 500 ribu kali. Komentar netizen pun membanjiri: ada yang geram, "Ini pungli banget, harus ditindak!" hingga yang berbagi pengalaman serupa, "Saya pernah kena di situ juga, Rp5.000 buat mobil!" Tak lama, tagar #JukirLiarBundaranHI menjadi trending di X (dulu Twitter), dengan ribuan pengguna membagikan cerita mereka tentang maraknya pungutan liar di pusat kota Jakarta.
Menyadari gelombang protes ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung bereaksi cepat. Gubernur Pramono Anung memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk turun ke lapangan. "Kami tidak akan mentolerir aksi pungli yang meresahkan masyarakat," tegas Gubernur dalam konferensi pers singkat malam tadi. Sekitar pukul 20.00 WIB, tim Satpol PP yang terdiri dari 20 personel tiba di Bundaran HI. Mereka menyisir area tersebut dan berhasil mengamankan dua orang jukir liar, termasuk yang diduga pelaku dalam video AR.
Menurut Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, operasi ini bagian dari program "Jakarta Bebas Pungli" yang sedang digencarkan. "Kami sudah identifikasi ada kelompok kecil yang memanfaatkan keramaian di sini untuk memeras warga. Mereka bukan petugas resmi, tapi sering beroperasi di malam hari," jelas Arifin. Ia menambahkan bahwa para pelaku akan diproses secara hukum, dengan ancaman pidana ringan atau denda administratif. Selain itu, pemerintah berencana memasang plang peringatan dan CCTV tambahan di kawasan itu untuk mencegah kejadian serupa.
Dampak dari insiden ini tak hanya pada korban langsung seperti AR, tapi juga pada masyarakat luas. Banyak warga Jakarta yang sering melintas di Bundaran HI kini merasa was-was. "Saya biasa parkir di situ buat foto-foto, tapi sekarang mikir dua kali," kata seorang mahasiswa bernama Rina (21 tahun) yang kebetulan lewat pagi ini. Para pedagang kaki lima di sekitar pun ikut terdampak, karena pengunjung jadi enggan berlama-lama akibat takut dimintai uang sembarangan.
Kasus ini sekali lagi mengingatkan kita betapa pentingnya kesadaran bersama melawan pungli. Bagi Anda yang mengalami hal serupa, segera laporkan ke hotline Satpol PP di nomor 1500-111 atau melalui aplikasi Jakarta Smart City. Semoga dengan tindakan tegas ini, Bundaran HI bisa kembali menjadi ikon kota yang aman dan nyaman untuk semua orang. Pantau terus update berita ini, karena kami akan terus mengikuti perkembangannya!
