Geger Penumpang Lion Air Mengamuk dan Teriak 'Ada Bom' di Pesawat Jakarta-Medan, Ratusan Orang Panik hingga Ganti Pesawat!
Kabarsuarakyat - Suasana di Bandara Soekarno-Hatta mendadak tegang kemarin malam ketika seorang penumpang Lion Air tiba-tiba mengamuk dan berteriak ada bom di dalam pesawat. Insiden ini membuat ratusan calon penumpang panik berat, hingga akhirnya maskapai terpaksa mengganti pesawat untuk melanjutkan penerbangan rute Jakarta-Medan.
Kejadian bermula sekitar pukul 19.30 WIB, saat pesawat Lion Air JT-330 hendak lepas landas dari Terminal 2. Seorang pria berusia sekitar 40-an tahun, yang duduk di baris tengah, tiba-tiba berdiri dan mulai berteriak histeris. "Ada bom! Semua orang keluar sekarang!" jeritnya berulang kali, sambil memukul-mukul kursi di depannya. Para penumpang lain langsung heboh, ada yang menangis, berlarian ke pintu darurat, dan bahkan mencoba membuka bagasi overhead untuk mengambil barang bawaan.
Pramugari dan kru pesawat langsung bergerak cepat. Mereka berusaha menenangkan si pria yang tampaknya sedang mengalami gangguan emosi, mungkin karena stres atau masalah pribadi. "Kami langsung evakuasi semua penumpang ke area tunggu, sambil memanggil petugas keamanan bandara," ujar seorang pramugari yang enggan disebut namanya. Tim Avsec (Aviation Security) pun datang dan mengamankan pria tersebut, yang kemudian dibawa ke ruang pemeriksaan untuk diinterogasi.
Sementara itu, kekacauan di pesawat semakin menjadi. Bayangkan saja, lebih dari 180 penumpang – termasuk keluarga dengan anak kecil dan lansia – berdesak-desakan keluar dari pesawat. Beberapa orang bahkan jatuh tersandung tas mereka sendiri. "Saya kira ini beneran ada bom, jantung rasanya mau copot," cerita Rina, seorang ibu rumah tangga asal Medan yang hendak pulang kampung. "Anak saya nangis terus, kami langsung lari ke luar."
Pihak Lion Air langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat. Tim teknisi dan anjing pelacak bom dikerahkan untuk memastikan tidak ada ancaman nyata. Setelah hampir dua jam, dinyatakan aman – ternyata tidak ada bom sama sekali. Namun, karena banyak penumpang yang trauma dan menolak naik kembali, maskapai memutuskan untuk mengganti pesawat baru. Penerbangan akhirnya berangkat pukul 22.00 WIB, dengan keterlambatan sekitar tiga jam.
Manajemen Lion Air menyatakan penyesalan atas insiden ini. "Kami prioritaskan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Penumpang yang mengganggu telah diserahkan ke pihak berwenang, dan kami akan berikan kompensasi berupa voucher atau penggantian tiket bagi yang terdampak," kata juru bicara Lion Air, Andi Wijaya, dalam konferensi pers singkat malam itu.
Insiden seperti ini bukan yang pertama di dunia penerbangan Indonesia. Beberapa tahun lalu, pernah ada kasus serupa di penerbangan domestik lain yang disebabkan oleh penumpang mabuk atau stres. Pakar psikologi penerbangan, Dr. Budi Santoso, menjelaskan bahwa tekanan di bandara – seperti antrean panjang atau keterlambatan – bisa memicu perilaku ekstrem. "Maskapai perlu tingkatkan screening kesehatan mental sebelum boarding, terutama di masa sibuk seperti ini," sarannya.
Bagi para penumpang JT-330, malam itu jadi pengalaman yang tak terlupakan. Mereka tiba di Bandara Kualanamu Medan dini hari, dengan cerita horor yang siap dibagikan ke keluarga. Semoga kejadian ini jadi pelajaran agar semua pihak lebih waspada, dan penerbangan tetap aman serta nyaman.
