Berhasil Bobol Sistem hingga Buat Bandar Judi Online Merugi, Komplotan Pembobol Judol Ini Kini Jadi Tersangka
Kabarsuarakyat - Empat pemuda cerdas dari Bandung berhasil menyusup ke dalam sistem judi online ilegal. Mereka eksploitasi celah keamanan untuk menguras dana bandar. Kerugian capai Rp 750 juta. Polisi tangkap mereka sebagai tersangka. Kasus ini ungkap sisi gelap dunia cyber crime di Indonesia.
Kelompok ini terdiri dari Andi, 25 tahun, mantan programmer di perusahaan startup Jakarta. Lalu ada Budi, 22 tahun, mahasiswa IT yang belajar hacking dari tutorial YouTube. Dua anggota lain, Cakra, 28 tahun, dan Dino, 24 tahun, punya latar belakang serupa. Mereka bertemu di komunitas online gamer. Awalnya, mereka diskusi soal keamanan digital. Lambat laun, ide bobol situs judi muncul.
Situs target mereka bernama "LuckyBet88". Situs ini operasi dari server luar negeri, tapi punya ribuan pemain Indonesia. Andi temukan bug di algoritma pembayaran. Bug ini izinkan manipulasi transaksi tanpa deteksi. Mereka kembangkan script Python sederhana. Script ini simulasikan kemenangan palsu. Setiap hari, mereka transfer Rp 10 juta ke akun dummy.
Operasi berjalan mulus selama dua bulan. Mereka mulai dari percobaan kecil. Pertama, raup Rp 50 juta dalam seminggu. Uang itu beli laptop baru dan aksesoris gaming. Semakin percaya diri, mereka tingkatkan volume. Total, Rp 750 juta masuk ke rekening mereka. Bandar baru sadar saat saldo mereka minus signifikan. Mereka laporkan ke polisi cyber.
Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar langsung investigasi. Mereka analisis log server situs judi. Temukan pola akses dari IP Bandung. Razia dilakukan di sebuah kosan sederhana. Polisi sita enam laptop, dua server mini, dan flash drive berisi kode program. "Bukti digital kami amankan lengkap. Termasuk riwayat chat mereka di Telegram," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Dalam interogasi, pelaku cerita detail. Andi akui, "Kami mulai dari iseng. Lihat celah, kami coba. Uang mudah datang, kami lanjut." Budi tambah, "Kami pakai VPN untuk sembunyi. Tapi polisi pintar lacak." Mereka pakai uang hasil untuk bayar hutang kuliah dan beli mobil second. Dino bilang, "Kami salah. Judi online rusak hidup orang."
Polisi dakwa mereka dengan Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Tambah Pasal 303 KUHP tentang perjudian. Ancaman hukuman 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Hakim akan sidang kasus ini di Pengadilan Negeri Bandung bulan depan.
Kasus ini sorot maraknya judi online di Indonesia. Data Kementerian Kominfo tunjuk blokir ribuan situs setiap tahun. Tapi bandar adaptasi cepat. Mereka pindah server ke Filipina atau Kamboja. Polisi kerjasama dengan Interpol untuk buru pemilik LuckyBet88. Identitas bandar masih rahasia, tapi dugaan kuat dari sindikat Asia Tenggara.
Ahli cyber security, Dr. Eko dari Universitas Indonesia, komentar. "Celah seperti ini umum di situs ilegal. Mereka hemat biaya keamanan. Pembobol pintar manfaatkan itu." Ia saran pengguna internet hati-hati. Hindari situs judi. Laporkan jika temukan iklan mencurigakan.
Masyarakat Bandung heboh dengan kasus ini. Tetangga pelaku kaget. "Mereka anak baik. Tak sangka terlibat," kata seorang warga. Polisi gelar sosialisasi di kampus. Ingatkan bahaya hacking ilegal. "Jangan pakai skill untuk kejahatan," pesan Ibrahim.
Penyelidikan lanjut. Polisi periksa kemungkinan keterlibatan orang lain. Para tersangka ditahan di rumah tahanan Polda Jabar. Keluarga mereka harap hukuman ringan. Tapi jaksa tegas. Kasus ini jadi pelajaran bagi pemuda digital savvy.
.webp)