Diberdayakan oleh Blogger
Sports Liputan Lengkap

Laporkan Penyalahgunaan

Food Liputan Lengkap
Travel Liputan Lengkap
News Liputan Lengkap
Food Liputan Lengkap
Travel Liputan Lengkap
News
Sports
Food
Travel
Sports Liputan Lengkap
News Liputan Lengkap

Cari Blog Ini

  • November 202519
  • Oktober 202544
  • September 202554
  • Agustus 202593
  • Juli 202555

Mengenai Saya

Foto saya
Refnaldi Kurniawan
Front-end web developer at Kabar Riau
Lihat profil lengkapku

KabarSuaRakyat

  • Business
  • _Strategy
  • _Economy
  • _Finance
  • _Retail
  • _Advertising
  • _Careers
  • _Media
  • _Real Estate
  • Tech
  • _AI
  • _Enterprise
  • _Transportation
  • _Startups
  • _Innovation
  • Markets
  • _Stocks
  • _Crypto
  • _Currencies
  • Lifestyle
  • _Entertainment
  • _Culture
  • _Travel
  • _Food
  • _Health
  • _Parenting
  • Politics
  • _Military & Defense
  • _Law
  • _Education
  • Reviews
  • _Tech
  • Video
  • _Big Business
  • _Food Wars
  • News
  • _Football
  • _Otomotif
  • Beranda
  • Economy
  • Finance
  • Health
  • Media
  • News

Anak Muda Indonesia Terjebak Lingkaran Judol dan Pinjol: Dampak Buruk terhadap Kesehatan Mental

Oleh Refnaldi Kurniawan
Agustus 01, 2025


Kabarsuarakyat - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan digital yang semakin cepat, ribuan anak muda Indonesia menemukan diri mereka terperangkap dalam pusaran yang tak terlihat: judi online alias judol dan pinjaman online atau pinjol. Apa yang dimulai sebagai pencarian hiburan cepat atau solusi keuangan instan, seringkali berakhir dengan luka batin yang dalam. Bayangkan seorang mahasiswa semester akhir di Jakarta, yang awalnya iseng mencoba taruhan kecil di aplikasi judol untuk mengisi waktu luang, kini bergulat dengan kecemasan parah karena utang menumpuk dari pinjol yang ia ambil untuk menutupi kekalahan. Kisah seperti ini bukan fiksi, melainkan realitas yang semakin marak di kalangan generasi Z dan milenial kita.

Fenomena ini bukan sekadar masalah keuangan; ia menyentuh akar kesehatan jiwa. Judol, dengan janji kemenangan instan dan adrenalin yang memabukkan, seringkali memicu kecanduan serupa narkoba. Para psikolog menyebutnya sebagai "dopamin rush" yang membuat otak terus-menerus mencari sensasi itu lagi, meski tahu risikonya tinggi. Sementara pinjol, dengan proses pinjam yang mudah tapi bunga selangit, menjerat korban dalam siklus utang berputar. Hasilnya? Stres kronis yang melahirkan gejala seperti insomnia, depresi, hingga pikiran bunuh diri. Di kota-kota besar seperti Surabaya atau Bandung, cerita anak muda yang drop out kuliah karena malu atas kegagalan finansial akibat judol-pinjol combo ini semakin sering terdengar.

Mengapa anak muda begitu rentan? Jawabannya ada di genggaman mereka: smartphone. Akses mudah ke aplikasi judol yang menyamar sebagai game biasa, ditambah iklan pinjol yang membombardir media sosial dengan slogan "pinjam sekarang, bayar nanti", membuat jebakan ini terasa seperti teman dekat. Tambah lagi tekanan hidup di era pasca-pandemi: biaya hidup naik, pekerjaan sulit, dan gaya hidup sosial media yang menuntut kemewahan instan. Seorang pemuda di Yogyakarta, misalnya, mungkin memulai judol untuk "coba-coba" setelah melihat teman memposting kemenangan palsu, lalu terjebak pinjol saat kehabisan dana. Lingkaran setan ini tak hanya merusak dompet, tapi juga jiwa: rasa percaya diri hancur, hubungan dengan keluarga retak, dan isolasi sosial menjadi teman sehari-hari.

Dampaknya terhadap kesehatan mental tak bisa diremehkan. Banyak yang mengalami gangguan kecemasan generalisata, di mana setiap notifikasi ponsel memicu ketakutan tagihan jatuh tempo. Yang lebih parah, beberapa kasus berujung pada tindakan nekat, meninggalkan keluarga dalam duka. Namun, ada cahaya di ujung terowongan. Para ahli menyarankan langkah pencegahan sederhana: edukasi dini di sekolah tentang risiko judol dan pinjol, dukungan keluarga melalui obrolan terbuka, serta mencari bantuan profesional seperti konselor atau hotline kesehatan jiwa. Pemerintah pun mulai bergerak dengan regulasi lebih ketat terhadap platform ini, meski tantangan masih besar.

Bagi anak muda Indonesia, pesan ini jelas: jangan biarkan judol dan pinjol mencuri masa depanmu. Mulailah dengan mengenali tanda-tanda kecanduan, seperti sering berbohong soal uang atau menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar untuk taruhan. Ingat, kesehatan mental adalah aset terbesar—jauh lebih berharga daripada kemenangan sementara. Mari kita putus lingkaran ini, satu langkah pada satu waktu, demi generasi yang lebih kuat dan bahagia.

Tags:
  • Economy
  • Finance
  • Health
  • Media
  • News
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Refnaldi Kurniawan
Refnaldi Kurniawan
Front-end web developer at Kabar Riau
Berita terkait
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Tampilkan lebih banyak
Posting Komentar
Batal
Most popular
  • Darurat Scam Online: Rp49 Triliun Raib dalam Setahun, 2 dari 3 Orang Indonesia Jadi Korban Penipuan Digital!

    November 06, 2025
    Darurat Scam Online: Rp49 Triliun Raib dalam Setahun, 2 dari 3 Orang Indonesia Jadi Korban Penipuan Digital!
  • Geger Ledakan Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta: Siswa Korban Bullying Diduga Balas Dendam, Puluhan Terluka Saat Salat Jumat!

    November 07, 2025
    Geger Ledakan Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta: Siswa Korban Bullying Diduga Balas Dendam, Puluhan Terluka Saat Salat Jumat!
  • Asmara Gelap & Dosa Bertubi: Dosen Cantik 37 Tahun Tewas di Tangan Oknum Polisi Muda di Jambi

    November 04, 2025
    Asmara Gelap & Dosa Bertubi: Dosen Cantik 37 Tahun Tewas di Tangan Oknum Polisi Muda di Jambi
  • Cinta Segitiga Berakhir Tragis: Pria di Pamekasan Dibunuh dan Dibakar Hidup-Hidup oleh Mantan Pasutri!

    November 07, 2025
    Cinta Segitiga Berakhir Tragis: Pria di Pamekasan Dibunuh dan Dibakar Hidup-Hidup oleh Mantan Pasutri!
  • Tragedi di Kayuagung: Dua Kakak Tega Habisi Adiknya Usai Pesta Mabuk — Motif Sakit Hati atau Ketegangan Keluarga?

    November 03, 2025
    Tragedi di Kayuagung: Dua Kakak Tega Habisi Adiknya Usai Pesta Mabuk — Motif Sakit Hati atau Ketegangan Keluarga?
Most popular tags
  • AI
  • Business
  • Crypto
  • Culture
  • Currencies
  • Economy
  • Enterprise
  • Entertainment
  • Film
  • Finance
  • Football
  • Health
  • Innovation
  • Lifestyle
  • Markets
  • Media
  • Military & Defense
  • News
  • Otomotif
  • Politics
  • Reviews
  • Startups
  • Stocks
  • Tech
  • Travel
Product Image
Rp106.607
KAMB setelan baju joging olahraga pria/celana badminton
Tiktok
Product Image
Rp128.392
Tas Ransel Pria Wanita Original HAOSHUAI
Tiktok
Product Image
Rp82.708
JAS HUJAN MODEL HOODIE TANPA ZIPER DEWASA PRIA WANITA
Tiktok
Product Image
Rp142.000
Malibu Long Pants Cotton Twill Stretched
Tiktok
Product Image
Rp146.300
Tamp-X Jaket Pria Corduroy Boxy Casual Jaket Korea Keren
Tiktok
Product Image
Rp144.992
celana jeans pria baggy pants straight panjang cowok casual
Tiktok
KabarSuaRakyat
Company
  • About Us
  • Advertise With Us
  • Contact Us
Legal & Privacy
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
News
  • Markets
  • Economics
  • Technology
  • Politics
  • Football
Market Data
  • Stocks
  • Crypto
Copyright © 2025 KabarSuaRakyat