Ribuan Mahasiswa Geruduk DPRD Pekanbaru Besok Senin: Tuntut Reformasi DPR hingga Pembebasan Tahanan, Hindari Macet di Beberapa Titik!
Aksi ini diprakarsai oleh aliansi mahasiswa lintas kampus, yang menyebut diri mereka sebagai "Gerakan Mahasiswa Riau Bersatu" (GMRB). Menurut koordinator lapangan, Ahmad Rizki, seorang mahasiswa semester akhir dari Universitas Riau, demo ini adalah respons atas kekecewaan yang menumpuk terhadap kinerja wakil rakyat. "Kami sudah muak dengan janji-janji kosong. DPR harus direformasi dari akarnya, mulai dari transparansi anggaran hingga pengawasan etika anggota dewan," ujar Ahmad saat diwawancarai di kampusnya kemarin sore. Ia menambahkan bahwa tuntutan pembebasan tahanan politik menjadi poin krusial, mengingat beberapa aktivis mahasiswa yang ditahan atas tuduhan provokasi selama demo sebelumnya dianggap sebagai upaya pembungkaman suara kritis.
Rencana aksi besok akan dimulai pukul 09.00 pagi, dengan titik kumpul utama di depan kampus Universitas Riau di Jalan Pattimura. Dari sana, massa akan bergerak menuju gedung DPRD Pekanbaru di Jalan Sudirman, melewati rute utama seperti Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro. Para peserta demo memperkirakan jumlah massa bisa mencapai 5.000 orang, termasuk mahasiswa dari Universitas Islam Riau, Universitas Lancang Kuning, dan bahkan perwakilan dari kampus swasta lainnya. Untuk menarik perhatian lebih luas, mereka telah menyiapkan spanduk raksasa bertuliskan slogan seperti "Reformasi DPR atau Kami Turun ke Jalan!" dan "Bebaskan Tahanan Politik, Kembalikan Demokrasi!" Selain itu, akan ada orasi bergantian dari perwakilan mahasiswa, diselingi dengan lagu-lagu perjuangan yang dibawakan secara akustik.
Namun, di balik semangat perubahan ini, ada kekhawatiran akan dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari warga Pekanbaru. Polisi lalu lintas setempat telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat menghindari beberapa titik rawan macet, seperti persimpangan Jalan Sudirman-Jalan Imam Bonjol, kawasan sekitar DPRD, dan Jalan Diponegoro yang sering menjadi arteri utama kota. "Kami akan menyiapkan pengalihan arus lalu lintas mulai pukul 08.00 pagi untuk meminimalisir kemacetan," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol. Budi Santoso, dalam konferensi pers sore ini. Ia menekankan bahwa pihak kepolisian akan mengawal aksi dengan ketat, memastikan tidak ada provokasi yang bisa memicu kekerasan. "Demo adalah hak konstitusional, tapi keselamatan semua pihak harus diutamakan," tambahnya.
Bagi para mahasiswa, aksi ini bukan sekadar rutinitas tahunan. Mereka melihatnya sebagai momentum untuk membangun kesadaran masyarakat tentang isu-isu nasional yang berdampak lokal. Salah satu tuntutan spesifik adalah reformasi DPR yang mencakup pembatasan masa jabatan anggota dewan, peningkatan akuntabilitas melalui audit independen, dan pemberantasan praktik nepotisme dalam pemilihan calon legislator. Sementara itu, soal pembebasan tahanan, mereka merujuk pada kasus-kasus di mana aktivis ditahan tanpa bukti kuat, yang menurut mereka melanggar hak asasi manusia. "Ini bukan tentang kami saja, tapi tentang masa depan bangsa. Jika DPR tidak direformasi, korupsi akan terus merusak fondasi negara," tegas Siti Nurhaliza, wakil koordinator dari Universitas Islam Riau.
Warga Pekanbaru pun mulai bersiap menghadapi hari besok. Beberapa pedagang di sekitar rute demo mengaku optimistis, karena aksi seperti ini sering mendongkrak omzet mereka dari penjualan makanan ringan dan minuman. "Saya sudah stok lebih banyak air mineral dan roti. Semoga demo berjalan lancar tanpa insiden," kata Bu Rina, seorang pedagang kaki lima di Jalan Sudirman. Di sisi lain, para pekerja kantor di pusat kota disarankan untuk berangkat lebih pagi atau menggunakan transportasi umum untuk menghindari terjebak macet.
Aksi besok ini juga diharapkan menjadi panggung bagi dialog antara mahasiswa dan wakil rakyat. DPRD Pekanbaru telah menyatakan kesiapannya untuk menerima perwakilan demonstran guna mendengar tuntutan secara langsung. "Kami terbuka untuk diskusi. Reformasi adalah proses bersama," kata Ketua DPRD Pekanbaru, H. Muhammad Ali, dalam pernyataan resminya. Namun, para mahasiswa tetap waspada, mengingat janji serupa sering berakhir tanpa tindak lanjut.
Sebagai warga Pekanbaru, mari kita pantau perkembangan aksi ini dengan bijak. Demo adalah bagian dari demokrasi, tapi kedamaian kota harus tetap terjaga. Bagi yang akan melewati rute tersebut, pastikan untuk memeriksa update lalu lintas melalui aplikasi peta digital atau siaran radio lokal. Semoga tuntutan mahasiswa membawa angin segar bagi perubahan yang lebih baik di tanah Lancang Kuning ini.
.webp)