Kecelakaan Maut Cessna di Sawah Karawang: Detik-Detik Pesawat Jatuh, 5 Nyawa Selamat Secara Ajaib
Pesawat milik BRO.co Skydive Indonesia itu baru saja lepas landas dari landasan rumput Bandara Pendolo, Karawang, untuk misi latihan terjun payung. Di dalamnya ada lima orang: satu pilot berpengalaman dan empat skydiver senior yang sudah ratusan kali melompat dari ketinggian 12.000 kaki. Tak ada yang menyangka, penerbangan rutin yang biasa mereka lakukan hampir setiap akhir pekan itu berubah menjadi mimpi buruk dalam hitungan detik.
“Saya lagi nyangkul di pinggir sawah, tiba-tiba dengar suara mesin mati. Saya lihat pesawat miring ke kiri, sayap kiri nyungsep dulu, terus langsung ‘bruk’ ke tanah,” cerita Slamet (47), petani yang menjadi saksi mata pertama. “Saya langsung lari ke lokasi, takut meledak. Alhamdulillah api tidak sampai muncul.”
Keajaiban terjadi. Meski badan pesawat ringsek parah – hidung hancur, sayap patah, dan ekor bengkok – kelima penumpang berhasil keluar hidup. Pilot Kapten Rian Prasetio (39) bahkan masih sempat membuka pintu darurat sendiri meski keningnya berlumur darah. Empat skydiver – Dika (35), Reza (31), Fajar (29), dan satu lagi yang belum bersedia disebut namanya – tertatih-tatih menjauh dari badan pesawat sambil memegangi lengan dan kaki yang memar.
“Yang saya ingat cuma benturan keras sekali, terus semua gelap. Pas sadar, badan pesawat sudah miring 90 derajat. Insting langsung nyuruh buka pintu dan kabur,” ujar Dika dengan suara parau saat ditemui di RS Rosela Karawang, beberapa jam setelah kejadian.
Tim Basarnas, Polres Karawang, dan TNI AU tiba di lokasi hanya 12 menit setelah laporan masuk. Evakuasi berlangsung cepat karena pesawat jatuh di area terbuka, bukan pemukiman. Api kecil yang sempat muncul di bagian mesin langsung berhasil dipadamkan warga dengan alat seadanya sebelum petugas tiba.
Direktur Operasional BRO.co Skydive Indonesia, Andi Wijaya, menyatakan dugaan awal kecelakaan adalah engine failure sesaat setelah take-off. “Kami sedang koordinasi dengan KNKT untuk investigasi mendalam. Yang pasti, semua prosedur pra-penerbangan sudah dilakukan sesuai SOP. Pesawat ini juga baru saja menjalani maintenance besar bulan lalu,” katanya dengan nada berat.
Hari ini, langit Karawang yang biasanya ramai dengan pesawat-pesawat kecil skydiving mendadak sepi. Semua aktivitas terjun payung dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Ratusan rekan sesama skydiver dari berbagai komunitas di Indonesia berdatangan ke rumah sakit membawa doa dan dukungan.
“Sekali lagi Tuhan tunjukkan bahwa nyawa itu mahal. Hari ini kami semua diberi kesempatan kedua,” tutup Reza sambil menatap langit-langit kamar rawat, matanya masih berkaca-kaca.
KNKT telah mengamankan black box dan akan merilis temuan awal dalam 72 jam ke depan. Sementara itu, kelima korban yang selamat masih menjalani perawatan intensif, namun dokter memastikan tidak ada yang mengalami patah tulang berat atau cedera kepala serius.
Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi dunia aviasi umum di Indonesia: bahkan di hari cerah tanpa awan, bahaya selalu mengintai satu detik di depan mata. Dan hari ini, sawah hijau di Karawang menjadi saksi bisu bagaimana lima nyawa diselamatkan oleh keajaiban yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat.

